Padang Pariaman, 29 September 2024 – Kejadian tak terduga menimpa warga di Sungai Geringging, Padang Pariaman, pada Minggu (29/9), ketika seekor babi hutan mendadak mengamuk dan menyerang beberapa warga. Insiden ini viral di media sosial setelah video rekaman peristiwa tersebut tersebar luas, membuat geger masyarakat setempat dan pengguna internet. (Pusbet News)

Menurut keterangan warga, babi hutan tersebut tiba-tiba muncul dari area hutan yang tidak jauh dari pemukiman warga sekitar pukul 09.00 pagi. Hewan liar ini terlihat agresif dan langsung menyerang siapa saja yang berada di dekatnya. Beberapa warga yang sedang beraktivitas di luar rumah menjadi korban serangan dan mengalami luka-luka akibat gigitan dan hantaman babi tersebut.

"Saya sedang bekerja di kebun ketika tiba-tiba babi hutan itu muncul dan langsung mengejar saya. Saya sempat jatuh dan hampir diseruduk, untungnya saya bisa lari ke tempat yang lebih aman," ujar salah satu warga, Rahman (45), yang mengalami luka ringan pada kakinya akibat kejadian tersebut.

Aksi babi hutan ini menyebabkan kepanikan di kalangan warga. Beberapa orang yang terlibat dalam insiden tersebut segera dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan. Tidak ada korban jiwa, namun beberapa warga mengalami luka-luka, dengan satu orang mengalami cedera serius di bagian kaki dan harus dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Dalam rekaman video yang beredar, terlihat warga berusaha mengusir babi hutan tersebut menggunakan berbagai alat seperti kayu, batu, dan alat-alat seadanya. Setelah beberapa saat, babi hutan tersebut akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh sekelompok warga yang bekerja sama untuk menangkap dan menenangkan hewan tersebut. Proses penangkapan berlangsung cukup lama mengingat ukuran dan kekuatan hewan liar tersebut.

Kepala Desa Sungai Geringging, Zulkifli, menjelaskan bahwa serangan babi hutan ke pemukiman warga jarang terjadi di wilayah tersebut, namun beberapa minggu terakhir warga sering melaporkan melihat babi hutan berkeliaran di sekitar hutan yang berdekatan dengan desa. "Mungkin karena perubahan cuaca atau habitat mereka terganggu, babi hutan ini jadi lebih agresif dan berani masuk ke pemukiman warga," ujarnya.

Pihak kepolisian dan petugas terkait sudah turun ke lokasi untuk mengevakuasi bangkai babi hutan dan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab perilaku agresif dari hewan tersebut. Hingga saat ini, warga diminta untuk tetap waspada, terutama saat beraktivitas di luar rumah, karena dikhawatirkan masih ada babi hutan lain yang berkeliaran di sekitar desa.

Kejadian ini menimbulkan diskusi hangat di media sosial, dengan banyak pengguna yang mengungkapkan kekhawatirannya terhadap meningkatnya interaksi antara manusia dan hewan liar di pedesaan. Beberapa pihak juga menyerukan pentingnya perlindungan dan pengelolaan habitat hutan yang lebih baik untuk mencegah hewan liar seperti babi hutan keluar dari habitat aslinya dan memasuki pemukiman.

Sementara itu, pemerintah daerah berencana untuk memasang pagar di area perbatasan antara hutan dan pemukiman serta meningkatkan patroli di sekitar wilayah tersebut untuk mencegah insiden serupa terulang kembali.

Insiden ini diharapkan menjadi pengingat penting bagi masyarakat yang tinggal di dekat hutan untuk selalu waspada dan menjaga keselamatan diri ketika beraktivitas di luar rumah. Warga juga diimbau untuk segera melapor kepada pihak berwenang jika melihat hewan liar yang berpotensi membahayakan.